Dampak Domino: Harga Biji Kakao Meroket
Dampak dari anjloknya pasokan kakao tidak hanya terbatas pada industri itu sendiri. Konsumen pun ikut merasakannya, dengan harga cokelat yang terus meningkat.
Harga biji kakao sendiri telah mengalami lonjakan fantastis. Pada Maret 2023, harga berada di sekitar $2620 per ton. Namun, per 23 April 2024, harga telah meroket menjadi $11.771 per ton, (lebih dari empat kali lipat). Kenaikan harga bahan baku ini mau tidak mau akan diteruskan kepada konsumen oleh para produsen cokelat.
Dinamika Pasokan dan Permintaan yang Berubah
Di satu sisi, serangan penyakit pada perkebunan kakao menyebabkan pasokan global biji kakao menyusut. Di sisi lain, permintaan cokelat terus meningkat, terutama di pasar negara berkembang seperti China dan India. Ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan ini memberikan tekanan ke atas harga biji kakao.
Produsen cokelat, yang dihadapkan pada biaya produksi yang lebih tinggi, harus menanggung sendiri biaya tersebut atau mentransfernya kepada konsumen.
Bagaimana Industri Cokelat Bereaksi?
Di tengah situasi ini, industri cokelat dihadapkan pada dua pilihan: menyerap kenaikan biaya atau membebankannya kepada konsumen.
Beberapa produsen cokelat mungkin memilih untuk menaikkan harga produk mereka secara langsung. Hal ini tentu saja akan membuat cokelat semakin mahal bagi konsumen.
Namun, ada juga kekhawatiran bahwa industri cokelat akan menggunakan langkah-langkah penghematan biaya untuk menjaga harga tetap rendah. Praktik seperti "shrinkflation" (mengurangi ukuran kemasan dengan tetap mempertahankan harga), mengurangi kandungan kakao, dan penggunaan bahan tambahan yang tidak sehat seperti gula, atau penggunaan cocoa butter equivalents (CBE) yang lebih murah, dikhawatirkan akan marak terjadi.
Konsekuensi Bagi Konsumen
Bagi pecinta cokelat, dampak dari kenaikan harga biji kakao ini sangat terasa. Harga eceran cokelat kemungkinan akan naik, mencerminkan peningkatan biaya produksi yang ditanggung oleh produsen.
Selain itu, kualitas atau ukuran produk mungkin juga berubah karena perusahaan beradaptasi dengan tekanan biaya.
Di Tulip Chocolate, kami berkomitmen untuk tidak berkompromi dengan kualitas yang diharapkan pelanggan dan telah memutuskan untuk mempertahankan standar kualitas kami.
Memprediksi prospek harga biji kakao di tahun 2025 adalah hal yang rumit karena berbagai faktor yang dapat memengaruhi pasar. Namun, mengingat situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam industri kakao, setiap produsen dalam industri ini sedang memasuki wilayah yang belum dipetakan terkait dengan lintasan harga kakao.
Tulip Chocolate terus memantau situasi pasar dan akan selalu memberi informasi terbaru kepada para pecinta cokelat. Kami di Tulip Chocolate berjanji untuk menjunjung tinggi kualitas dan standar yang diharapkan pelanggan dan tidak akan menggunakan CBE atau langkah penghematan biaya lainnya yang berdampak pada hasil produksi.
Sedang terjadi di indonesia saat menjelang hari raya keagamaan di Indonesia harga bahan pangan dan papan akan meningkat bahkan dua kali lipat dari sebelumnya. Setiap hari spesial keagaaman di Indonesia akan datang maka saat itu juga harga sembako dan kebutuhan lainya di berbagai pasar Indonesia dari sabang sampai merauke akan meningkat drastis terutama bahan pangan. Hal itu terjadi bukan merupakan kemauan dari para pedagang untuk mencari keuntungan semata, hal itu terjadi sesuai dengan hukum permintaan dan penawaran.
Semakin tinggi permintan atas suatu barang, maka akan tinggi pula harga (penawaran) barang tersebut. Permintaan dan penawaran saling berkaitan, jika permintaan barang sedikit maka penawaran atau harga barang akan semakin murah. Jika permintaan barang banyak maka akan semakain mahal harga barang tersebut.
Sebagai contoh event keagamaan di agama islam yaitu puasa ramadhan selama 30 hari, terhitung sejak hari pertama sebelum puasa atau semingu sebelumnya mulai dari beras, bumbu bumbu dapur seperti bawang merah dan bawang putih serta daging dagingan harganya perlahan akan naik dari biasanya.
Hal ini terjadi karena masyarakat indonesia di dominasi oleh umat muslim. Dimana setiap terjadi acara keagaaman umat muslim maka mereka akan menjadi bersifat "konsumtif" dengan membeli barang secara banyak untuk di stok atau disimpan yang akan mengakibatkan beberapa barang menjadi langka dan bahan pangan menjadi naik.
Selain karna terjadi nya inflasi harga barang barang dan sembako di pasar biasanya terjadi musiman, apapun yang terjadi kita sebagai konsumen dan warga negara yang baik harus bisa mencegah hal tersebut agar harga barang di pasar tetap stabil dengan cara berbelanja seperlunya dan tidak menimbun barang apapun, jika terjadi suatu keadaan darurat pada negara, maka tugas kita hanya mengikuti kebijakan dari negara saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga rokok belum terpantau naik di Jakarta, Selasa (2/1/2021) meski pemberlakuan tarif cukai baru efektif 1 Februari 2021. Di toko-toko ritel modern maupun toko kelontong, terpantau masih banyak rokok yang dijual dengan kemasan cukai lama.
Menurut pemilik toko kelontong Soetrisno (39) di Kawasan Kampung Dukuh, Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk stok rokok yang ada saat ini masih menggunakan cukai lama, sehingga harga jual masih sama seperti sebelumnya.
"Masih sama, tapi tanya tanya di pasar ada kemungkinan naik kalau ada cukai yang baru mungkin. Tapi belum tahu kenaikannya berapa. Katanya sih bisa Rp 1.000-2.000," katanya kepada CNBC Indonesia, Selasa (2/2).
Penjaga Indomaret, Irfan Saputra juga mengatakan hal serupa. Belum mengetahui kapan harga rokok naik. Kenaikan harga ditentukan dari pusat.
"Kita juga belum tau kapan naiknya di sini ya, ini masih rokok stok kemarin sih," katanya.
Harga di Toko Kelontong:
Saksikan video di bawah ini:
Cokelat, camilan yang digemari jutaan orang di seluruh dunia, kini dihadapkan pada kenaikan harga biji kakao yang signifikan. Hal ini dikarenakan wabah penyakit dan penurunan hasil panen yang mengubah lanskap produksi cokelat. Bagi para pecinta cokelat dan pelaku usaha di industri makanan, memahami dampak berantai dari situasi ini menjadi sangat penting.
Seperti yang disorot dalam buletin triwulanan terbaru ICCO (Organisasi Kakao Internasional), industri kakao saat ini tengah bergulat dengan defisit yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kekurangan global diproyeksikan mencapai 374.000 ton akibat penurunan pasokan yang drastis. Para ahli bahkan memperkirakan kekurangan hingga 500.000 ton tahun ini, menandai defisit pasokan kakao terbesar dalam sejarah.
Penurunan ini disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya:
Sekitar 70% kakao dunia berasal dari daerah rawan penyakit ini, yang menunjukkan betapa pentingnya praktik berkelanjutan dan solusi inovatif untuk menjaga masa depan cokelat.
Video:Negara Rugi Rp24,8 M, Kemenkeu Sita 4 Kontainer Tekstil-Kosmetik
Harga beras di tanah air terus mengalami tren kenaikan belakangan ini. Bahkan, kenaikan harga beras ini jauh melampaui harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah dan mencetak rekor baru.
Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategi Nasional (PIHPS), harga beras kualitas medium per Jumat (23/2) dipatok di Rp15.500-Rp15.650 per kg. Sementara beras kualitas super di kisaran Rp16.500-Rp17 ribu per kg.
Sekretaris Jenderal Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Reynaldi Sarijowan menyebut harga beras saat ini tembus rekor tertinggi hingga Rp18 ribu di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk kualitas premium.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal, biasanya harga beras hanya sebesar Rp12 ribu-Rp14 ribu per kg untuk kualitas premium.
"Beras premium sendiri itu sudah di angka Rp18 ribu sampai Rp19 ribu per kilogramnya," kata dia kepada CNNIndonesia.com, Kamis (22/2).
Reynaldi menyindir lonjakan harga itu dipicu masifnya gelontoran bansos dan bantuan pangan beras 10 kg sebelum Pilpres 2024 kemarin. Pasalnya, setelah itu, kelangkaan pasokan beras mulai terjadi.
Menurutnya, pembagian bansos dalam momentum politik itu tentu menimbulkan tarik-menarik dengan stok beras di pasar. Ujungnya terjadi lonjakan harga, bahkan kelangkaan.
"Tentu menteri yang terkait dalam hal ini, seperti Menteri Perdagangan (Zulkifli Hasan) dan Menteri BUMN (Erick Thohir) yang memang secara 'telanjang' mendukung paslon tertentu. Namun, tidak memperhatikan nasib petani kecil kita, pedagang kecil kita," kritik Reynaldi.
"Fakta bahwa harga beras tinggi ini bukti pemerintah tidak serius menanganinya. Jelas bahwa tata niaga pangan kita ini mesti diperbaiki dan perlu ada perubahan agar tidak terjadi seperti ini terus-menerus," tambahnya.
Sementara itu Direktur Utama Bulog Bayu Krisnamurthi menyebut kenaikan harga beras terjadi karena harga gabah memang sudah tinggi di tingkat petani; di atas Rp7.000 per kg.
"Jadi kondisi harga gabah yang sudah sampai di atas Rp7.500 itu terjadi di hampir semua sentra produksi," ujar dia dalam media briefing di Kantor Pusat Bulog Jakarta, Selasa (13/2).
Bayu merinci harga gabah petani dan harga beras di sentra produksi yang dicatat Bulog per 12 Februari 2024. Di Indramayu, misalnya, harga gabah sebesar Rp7.350 per kg dan beras premiumnya Rp15.475, di Karawang gabahnya Rp7.150 per kg dan berasnya Rp14.333.
Kemudian, di Banyumas harga gabah Rp8.300 per kg dan beras Rp15 ribu per kg, di Sragen gabahnya Rp8.100 dan beras premiumnya Rp14.200 per kg. Di Ngawi harga gabah Rp8.200 per kg dan beras premiumnya Rp15.700 per kg.
Selanjutnya, di Sidrap, Sulawesi Selatan harga gabahnya Rp7.900 per kg dan beras premiumnya Rp14.050 per kg.
Menurutnya, kenaikan harga terjadi di seluruh negeri akibat harga gabah yang melonjak. Itu untuk kualitas gabah kering dan beras premium.
Jokowi juga pernah mengungkap alasan mengapa harga beras masih mahal di pasaran. Menurut dia, harga beras masih naik karena saat ini belum masuk masa panen raya.
"Ya belum panen raya. Kalau nanti produksinya melimpah pas panen raya, pasti harganya juga turun," ujarnya usai melakukan peninjauan di Pasar Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, beberapa waktu silam.
JAKARTA - Harga rumah yang terus naik menjadi penyebab banyak orang kesulitan memiliki tempat tinggal tetap. Bahkan hal ini menjadi sesuatu yang sangat sulit untuk diraih oleh para generasi muda di usia produktif.
Setidaknya 3 dari 5 pemuda milenial saat ini belum memiliki tempat tinggal. Sebuah studi yang dilakukan oleh tSurvey terhadap 390 responden berusia 26 hingga 40 tahun menunjukan hal yang cukup menarik.
Di mana kelompok usia yang lebih matang, yakni 35-40 tahun memiliki persentase memiliki hunian yang lebih besar hingga 44%. Hal ini berbeda dengan kelompok usia 31-35 tahun sebesar 40% dan kelompok usia 26-30 tahun sebesar 38%.
Lantas kenapa harga rumah terus naik hingga membuat banyak orang yang kesulitan untuk memiliki rumah sendiri?
Melansir rumah123, Kamis (01/02/2024) berikut adalah 5 faktor yang membuat harga rumah terus naik setiap tahun.
Inflasi menjadi faktor umum yang membuat harga semua barang dan kebutuhan terus naik, termasuk juga rumah. Dalam dunia properti, inflasi ini membuat harga bahan baku material bangunan menjadi mahal. Hal ini jelas berpengaruh pada harga rumah karena tingginya biaya untuk membangun rumah itu sendiri.
2. Permintaan yang tinggi
Dalam prinsip ekonomi diketahui jika semakin tinggi permintaan suatu produk, maka semakin tinggi pula harganya. Hal ini berlaku juga pada rumah yang mana kini permintaan masyarakat untuk memiliki rumah sangat tinggi. Hal ini tidak lepas dari stigma bahwa jika telah memiliki rumah maka hidup jauh lebih tenang. Tingginya keinginan inilah yang menjadikan harganya menjadi mahal.
3. Minimnya lahan yang tersedia
Kenaikan harga rumah juga terjadi akibat minimnya lahan yang tersedia. Terutama di kota-kota besar, lahan yang bisa dibangun rumah sangatlah minim. Lahan yang minim membuat harga tanahnya menjadi mahal. Jadi saat tanah tersebut dibangun rumah, maka harga rumahnya juga akan ikut mahal.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
4. Perkembangan infrastruktur
Siapa sangka, perkembangan infrastruktur di kota-kota kecil juga berdampak pada kenaikan harga rumah. Hal ini bisa terjadi karena pembangunan infrastruktur yang merata membuat kemudahan akses masyarakat untuk menjangkau fasilitas publik. Rumah-rumah yang dibangun di dekat fasilitas publik di kota-kota tersebut jelas akan ikut mengalami kenaikan karena lokasinya yang menjadi strategis.
5. Kenaikan harga material
Berbagai hal yang terjadi di dunia akan berdampak kepada kenaikan harga barang termasuk material bangunan. Saat ini, harga material bangunan seperti besi semakin mahal imbas inflasi, konflik antar negara, dan lain sebagainya. Harga bahan yang naik akan membuat biaya pembuatan rumah ikut naik. Hal ini menjadikan harga jual rumahnya juga semakin tidak masuk akal.
Itulah 5 faktor yang membuat harga rumah terus naik setiap tahun.
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Harga emas sering kali menjadi topik hangat di dunia investasi, terutama ketika terjadi perubahan yang signifikan. Bahkan pekan lalu harga emas dunia sempat menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah di angka USD 2.507 per troy ons. Namun tahukah Sobat mengapa harga emas naik?
Emas masih jadi instrumen investasi yang diminati berbagai kalangan mulai dari yang tua hingga yang muda. Banyak investor tertarik pada emas sebagai aset safe haven, terutama saat kondisi ekonomi dan politik dunia tidak stabil.
Terdapat beberapa faktor yang menjadi alasan kenapa harga emas bisa naik baik secara harian maupun secara akumulasi tahunan yang berdampak positif bagi para investor. Untuk mengetahui secara lebih jelas, Sobat bisa menyimak pembahasan lengkapnya di bawah ini.
Salah satu alasan utama kenapa harga emas naik adalah kebijakan moneter yang diterapkan oleh Amerika Serikat, khususnya oleh Federal Reserve (The Fed). Kebijakan moneter seperti perubahan suku bunga memiliki dampak langsung terhadap harga emas.
Ketika The Fed menurunkan suku bunga maka emas menjadi lebih menarik bagi para investor karena emas tidak memiliki imbal hasil. Investor akan cenderung mengalihkan asetnya ke emas karena dianggap dapat melindungi nilai aset.
Sebaliknya, ketika suku bunga naik maka investor akan berbondong-bondong menaruh aset mereka di obligasi pemerintah untuk mendapatkan suku bunga yang tinggi. Namun ada kalanya meskipun suku bunga sedang tinggi, ketidakpastian ekonomi yang disebabkan oleh kebijakan ini tetap membuat harga emas naik.
Indeks dolar Amerika Serikat adalah ukuran nilai dolar terhadap nilai mata uang utama lainnya dunia. Pergerakan indeks dolar menjadi salah satu faktor penting yang menjelaskan kenapa harga emas naik karena emas dihargai dengan dolar Amerika Serikat.
Ketika indeks dolar turun, maka harga emas menjadi lebih murah bagi investor yang memegang mata uang selain dolar Amerika Serikat. Harga emas yang murah menarik minat investor untuk menambah aset sehingga meningkatkan permintaan dan mendorong harga emas naik.
Namun, bukan tidak mungkin ketika indeks dolar naik harga emas juga ikut naik. Kondisi ini mungkin terjadi ketika ada ketidakpastian ekonomi global yang besar, di mana investor mencari aset aman seperti emas untuk melindungi kekayaan mereka.
Dengan kata lain, meskipun dolar menguat, namun ketika permintaan emas tinggi, maka harga emas akan tetap naik. Oleh karena itu, hubungan antara indeks dolar dan harga emas bisa menjadi kompleks dan tergantung pada kondisi ekonomi yang lebih luas.
Faktor ketidakpastian ekonomi dan geopolitik adalah alasan kuat lainnya kenapa harga emas naik. Ketika terjadi ketidakpastian global, seperti perang, krisis keuangan, atau ketegangan perdagangan internasional, investor cenderung beralih ke emas sebagai aset safe haven.
Emas dianggap sebagai aset safe haven artinya harga emas lebih stabil, tidak terpengaruh inflasi sehingga bisa melindungi nilai aset dan dapat diandalkan dibandingkan mata uang atau saham yang bisa sangat fluktuatif dalam situasi yang serba tidak pasti.
Hal ini juga terjadi pada situasi geopolitik yang tidak stabil, seperti ketegangan di Timur Tengah yang kembali bergejolak atau konflik antara negara besar. Harga emas akan cenderung naik sebagai respons terhadap peningkatan permintaan terhadap emas.
Permintaan pasar adalah alasan utama kenapa harga emas naik. Permintaan ini bisa datang dari berbagai sektor seperti perhiasan, investasi, dan industri. Di negara-negara seperti India dan China, permintaan emas untuk perhiasan sangat tinggi, terutama selama musim pernikahan dan festival.
Permintaan dari sektor investasi juga memainkan peran penting. Ketika investor global merasa tidak aman dengan aset lain, mereka cenderung membeli emas sebagai bentuk perlindungan. Pembelian emas oleh bank sentral di seluruh dunia juga jadi faktor pendorong naiknya harga emas.
Seperti yang dilakukan China pada awal tahun 2024. Harga emas selalu berada di posisi tinggi karena China sedang gencar-gencarnya membeli emas untuk mendiversifikasi aset negara. Diperkiraan saat ini China memiliki cadangan emas seberat 5.542 ton.
Emas merupakan logam mulia yang termasuk dalam sumber daya alam terbatas dan tidak dapat diperbarui. Hal ini karena emas terbentuk melalui proses geologi yang panjang bahkan hingga ratusan tahun.
Produksi emas global telah mencapai puncaknya dalam beberapa tahun terakhir. Penurunan hasil produksi emas menyebabkan pasokan menjadi lebih sedikit sehingga jadi salah satu alasan kenapa harga emas naik.
Selain itu, biaya produksi dan penambangan emas semakin meningkat karena tambang-tambang emas yang mudah diakses perlahan telah habis. Tambang yang tersisa sekarang berada di lokasi yang lebih sulit dan mahal untuk diakses.
Meningkatnya biaya produksi dan minimnya pasokan emas menyebabkan harga emas diproyeksikan akan terus naik seiring dengan semakin sulitnya menemukan sumber emas baru.
Kenaikan harga emas adalah hasil dari kombinasi berbagai faktor di atas yang saling terkait. Memahami kenapa harga emas naik dapat membantu Sobat membuat keputusan yang lebih baik dan strategis.
Sobat dapat merencanakan investasi dengan lebih efektif dan mengambil keuntungan dari pergerakan harga yang menguntungkan dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kenapa harga emas naik. Terlepas dari fluktuasi jangka pendek, emas tetap menjadi aset yang stabil dan dapat diandalkan dalam jangka panjang.
Untuk itu, yuk mulai investasi emasmu di Treasury!
Kenapa harga tanah per meter selalu naik? Pertanyaan ini sering muncul di benak banyak orang, terutama bagi mereka yang ingin berinvestasi dalam properti. Kenaikan harga tanah merupakan fenomena yang terus terjadi dari tahun ke tahun, dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti pertumbuhan populasi, urbanisasi, keterbatasan lahan, dan meningkatnya permintaan untuk kebutuhan hunian dan komersial. Selain itu, perkembangan infrastruktur dan ekonomi juga turut mendorong nilai tanah semakin tinggi. Oleh karena itu, memahami alasan di balik kenaikan harga tanah menjadi penting, terutama bagi calon investor atau mereka yang berencana memiliki properti di masa depan. Namun, apakah asumsi ini benar?
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Tanah
Harga tanah dipengaruhi oleh berbagai faktor yang dapat menyebabkan naik atau turunnya nilai tanah. Beberapa faktor utama yang mempengaruhi harga tanah antara lain lokasi, permintaan dan penawaran, kebijakan pemerintah, dan kondisi ekonomi. Berikut ini adalah beberapa faktor yang memengaruhi harga tanah per meter diantaranya:
Lokasi StrategisLokasi adalah salah satu faktor terpenting yang mempengaruhi harga tanah. Tanah yang terletak di lokasi strategis, seperti dekat pusat kota, memiliki akses mudah ke transportasi, fasilitas umum, dan area komersial, biasanya mengalami kenaikan harga yang signifikan. Misalnya, tanah yang dekat dengan pusat perbelanjaan atau stasiun kereta api cenderung lebih mahal dibandingkan dengan yang jauh dari fasilitas tersebut.
Pembangunan InfrastrukturPembangunan infrastruktur seperti jalan raya, jembatan, dan fasilitas umum lainnya juga dapat meningkatkan nilai tanah di sekitarnya. Sebagai contoh, ketika pemerintah membangun jalan tol baru, tanah di sekitar jalan tol tersebut sering kali mengalami kenaikan harga karena aksesibilitas yang meningkat.
Permintaan dan Penawaran
Permintaan TinggiKetika permintaan untuk tanah meningkat, terutama di daerah perkotaan yang padat, harga tanah cenderung naik. Peningkatan permintaan bisa disebabkan oleh pertumbuhan populasi, urbanisasi, dan kebutuhan akan lahan untuk pembangunan perumahan dan komersial.
Penawaran TerbatasPenawaran tanah yang terbatas, terutama di pusat kota, juga berkontribusi pada kenaikan harga tanah. Ketika lahan yang tersedia untuk pembangunan semakin sedikit, harga tanah cenderung naik karena persaingan untuk memperoleh lahan tersebut semakin ketat.
Regulasi ZonasiKebijakan zonasi dan perencanaan kota yang ditetapkan oleh pemerintah dapat mempengaruhi nilai tanah. Zonasi yang mengizinkan penggunaan lahan untuk tujuan komersial atau perumahan tinggi cenderung meningkatkan harga tanah per meter di area tersebut.
Insentif dan PajakInsentif untuk pengembangan properti dan kebijakan pajak juga dapat mempengaruhi harga tanah. Kebijakan pemerintah yang memberikan insentif pajak untuk pembangunan perumahan atau komersial dapat mendorong kenaikan harga tanah di area tersebut.
Ekonomi Nasional dan GlobalKondisi ekonomi yang baik, baik di tingkat nasional maupun global, biasanya mendorong investasi dalam properti, termasuk tanah. Ketika ekonomi stabil dan tumbuh, orang lebih cenderung berinvestasi dalam tanah, yang pada gilirannya dapat meningkatkan harga tanah.
InflasiInflasi juga dapat menyebabkan kenaikan harga tanah karena nilai mata uang menurun. Ketika inflasi meningkat, harga barang dan jasa, termasuk tanah, cenderung naik sebagai respons terhadap penurunan daya beli mata uang.
Kasus di Mana Harga Tanah Bisa Turun
Meskipun banyak faktor yang dapat menyebabkan kenaikan harga tanah, ada juga kondisi tertentu di mana harga tanah bisa turun.
Krisis EkonomiSelama krisis ekonomi, harga tanah per meter dapat stagnan atau bahkan menurun karena penurunan daya beli masyarakat dan investasi yang berkurang. Misalnya, krisis finansial global tahun 2008 menyebabkan penurunan harga properti di banyak negara.
Bencana AlamTanah di daerah yang terkena bencana alam seperti gempa bumi, banjir, atau longsor bisa mengalami penurunan nilai secara signifikan. Kerusakan yang disebabkan oleh bencana alam dapat mengurangi daya tarik tanah tersebut bagi pembeli potensial.
Perubahan KebijakanPerubahan kebijakan pemerintah yang tidak mendukung pembangunan atau mengubah zonasi dapat menyebabkan penurunan harga tanah. Sebagai contoh, jika pemerintah mengubah zonasi suatu area dari komersial menjadi konservasi, nilai tanah di area tersebut bisa turun karena penggunaan lahan yang dibatasi.
Harga Tanah per Meter di Jakarta Tahun 2024Harga tanah per meter di Jakarta pada tahun 2024 menunjukkan variasi yang signifikan di berbagai wilayah, mencerminkan dinamika pasar properti yang kompleks di ibu kota Indonesia. Faktor-faktor seperti lokasi, infrastruktur, kebijakan pemerintah, dan kondisi ekonomi memainkan peran penting dalam menentukan nilai tanah di kota metropolitan ini. Menurut informasi yang dirilis oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) serta Real Estate Indonesia (REI) pada tahun 2024, berikut adalah harga tanah per meter di Jakarta.
1. Harga Tanah per Meter di Jakarta SelatanJakarta Selatan memimpin dengan harga tanah tertinggi, berkisar antara Rp 40 juta hingga Rp 60 juta per meter persegi. Wilayah ini menjadi primadona karena lokasinya yang strategis dan perkembangan infrastruktur yang pesat. Kawasan seperti Sudirman, Kuningan, dan Kebayoran Baru menjadi incaran para investor dan pengembang properti karena potensi pertumbuhan nilai yang tinggi.
2. Harga Tanah per Meter di Jakarta PusatSebagai pusat pemerintahan dan bisnis, Jakarta Pusat memiliki harga tanah yang juga sangat tinggi, berkisar antara Rp 35 juta hingga Rp 50 juta per meter persegi. Kawasan seperti Menteng dan Tanah Abang tetap menjadi lokasi premium dengan permintaan yang konsisten.
3. Harga Tanah per Meter di Jakarta TimurJakarta Timur menunjukkan pertumbuhan yang menjanjikan dengan harga tanah berkisar antara Rp 30 juta hingga Rp 45 juta per meter persegi. Permintaan yang tinggi dan pertumbuhan ekonomi yang stabil di wilayah ini berkontribusi pada peningkatan nilai tanah.
4. Harga Tanah per Meter di Jakarta BaratHarga tanah di Jakarta Barat berkisar antara Rp 25 juta hingga Rp 40 juta per meter persegi. Pengembangan infrastruktur dan kedekatan dengan pusat bisnis telah meningkatkan daya tarik wilayah ini bagi investor dan pembeli properti.
5. Harga Tanah per Meter di Jakarta UtaraMeskipun relatif lebih terjangkau, Jakarta Utara tetap memiliki harga tanah yang cukup tinggi, berkisar antara Rp 20 juta hingga Rp 35 juta per meter persegi. Lokasinya yang strategis dekat dengan pelabuhan dan pengembangan kawasan waterfront city menjadi daya tarik utama.
Harga tanah per meter tidak selalu naik seiring waktu. Meskipun banyak faktor yang cenderung mendorong mengapa harga tanah selalu naik, seperti lokasi strategis, pembangunan infrastruktur, permintaan tinggi, dan kondisi ekonomi yang baik, ada juga kondisi tertentu di mana harga tanah bisa turun, seperti krisis ekonomi, bencana alam, dan perubahan kebijakan pemerintah. Oleh karena itu, penting bagi calon investor untuk mempertimbangkan berbagai faktor ini sebelum membuat keputusan investasi dalam tanah.Ingin berinvestasi dengan potensi keuntungan jangka panjang yang stabil? Saatnya Anda mempertimbangkan investasi dalam bentuk tanah di AESIA!Foto oleh Alifia Harina: https://www.pexels.com/id-id/foto/fotografi-sudut-lebar-kendaraan-yang-bepergian-di-jalan-2893670/